Foto oleh: Reza Fahlevi
___
Aku mengirim pesan
Yang begitu ku harap
Bukan untuk yang terakhir
Tapi sebagai langkah awal
Ketika dua roda berputar
Membawaku mengelilingi beberapa persinggahan
Mewarnai arah pandangan di sekeliling alam sekitar
Tepat saat embusan angin yang kesekian kalinya
Aku merasa harus berteduh
Ku bayangi diriku berdiri tepat di hadapannya
Menyimpulkan ungkapan terpendam
Sesederhana mungkin agar dia mengerti
Sebab aku telah mengaguminya sejak lama
Ku akui batin yang bergejolak
Keluar bara perasaan ini
Menuju pada wanita itu
Lantas bagaimana caranya aku membohongi diri sendiri?
Perasaan hati ini bagaikan teka-teki
Meraba-raba tentang kepastian dan kebenaran
Tapi enggan juga datang ‘tuk menghampiri dia si Wanita
Sebab tak ku ketahui cara mengungkapkan cinta
Hingga hanya terpendam saja,
Terkubur di balik rahasia abadi
Ada harapan sambil bertanya
Tapi keraguan malah mengambil peran
Hingga gelisah menjadi teman yang mengelabui
Ketakutan hadir memberi warna hitam
Terus aku berkisah tentang awan
Yang mungkin ia dapat menuntunku
Menuntunku sambil memberi tawa
Pada hatiku yang seakan redup
Tangan yang menggenggam kekosongan
Kaki yang berjalan tak menentu
Aku memilih untuk berdiam diri
Sambil menunggu kepastian
Dari wanita yang dulu pernah memanggil namaku
Teruntuk awan
Jangan kau bosan bercerita tentang motivasi
Karna aku butuh
Butuh ku jadikan sebagai obat penenang
Saat ku merasa kian kesepian dalam berharap
***
-breaking reza