Home / Sastra

Jumat, 20 Agustus 2021 - 16:00 WIB

Tentang Awan

Foto oleh: Reza Fahlevi

___

Aku mengirim pesan

Yang begitu ku harap

Bukan untuk yang terakhir

Tapi sebagai langkah awal

 

Ketika dua roda berputar

Membawaku mengelilingi beberapa persinggahan

Mewarnai arah pandangan di sekeliling alam sekitar

Tepat saat embusan angin yang kesekian kalinya

Aku merasa harus berteduh

 

Ku bayangi diriku berdiri tepat di hadapannya

Menyimpulkan ungkapan terpendam

Sesederhana mungkin agar dia mengerti

Sebab aku telah mengaguminya sejak lama

 

Ku akui batin yang bergejolak

Baca Juga  “Jatuh Cinta Berkali-kali”

Keluar bara perasaan ini

Menuju pada wanita itu

Lantas bagaimana caranya aku membohongi diri sendiri?

 

Perasaan hati ini bagaikan teka-teki

Meraba-raba tentang kepastian dan kebenaran

Tapi enggan juga datang ‘tuk menghampiri dia si Wanita

Sebab tak ku ketahui cara mengungkapkan cinta

Hingga hanya terpendam saja,

Terkubur di balik rahasia abadi

 

Ada harapan sambil bertanya

Tapi keraguan malah mengambil peran

Hingga gelisah menjadi teman yang mengelabui

Ketakutan hadir memberi warna hitam

Baca Juga  Dosa Terindah

 

Terus aku berkisah tentang awan

Yang mungkin ia dapat menuntunku

Menuntunku sambil memberi tawa

Pada hatiku yang seakan redup

 

Tangan yang menggenggam kekosongan

Kaki yang berjalan tak menentu

Aku memilih untuk berdiam diri

Sambil menunggu kepastian

Dari wanita yang dulu pernah memanggil namaku

 

Teruntuk awan

Jangan kau bosan bercerita tentang motivasi

Karna aku butuh

Butuh ku jadikan sebagai obat penenang

Saat ku merasa kian kesepian dalam berharap

 

***

-breaking reza

Share :

Baca Juga

Opini

“Jatuh Cinta Berkali-kali”

Sastra

Khitah Ber-HMI

Sastra

Apa Itu Cinta?

Sastra

Sahabat

Sastra

Cerita Itu

Sastra

Seharusnya Aku Padamu

Sastra

Rentang Waktu

Sastra

Wanita Setengah Kehidupan