Oleh: Breaking Reza
— —
Bergoncang detak jantung
Seakan tak kuasa menahan tekanan yang bergejolak
Memikirkan yang tak perlu
Mengkhawatirkan sesuatu ketidakpastian
Kau mungkin tak mengerti bahwa setiap insan punya keinginan yang tak pernah sampai
Mereka mengubur bintang-bintang masa depan
Mereka menghentikan kaki yang melangkah
Tertegun dan merenung
Bertanya-tanya tanpa mencari jalan keluar
Ada banyak jiwa yang tercemar oleh rasa keputusasaan
Karna terlalu tinggi berekspektasi
Tanpa pernah berpikir bahwa ‘kan ada hari yang dapat membenamkan seluruh impian
Dan ketika semua itu terjadi
Mereka hanya menyesali hari
Juga menyalahkan keadaan serta waktu
Mata memandang keburaman
Hati merasa yang tak dapat dijangkau
Dan telinga mendengar sesuatu yang tak seharusnya
Omongan itu terlalu kasar
Pandangan yang terlihat terlalu kejam
Dan perasaan yang dirasa terlalu perih
Hingga semua ini membuat mereka seakan menyerah oleh takdir yang menyapa
Beberapa mampu mengungkapkan hasrat yang berlawanan
Mereka memaki diri sendiri di hadapan cermin
Menangis tersedu
Menjerit melalui batin
Namun tetap saja, ketenangan yang dicari tak kunjung tiba
Ada juga yang pasrah
Tiada sedikitpun menyerahkan segalanya pada Tuhan
Lalu menganggap kehidupan ini telah sampai diujung
Kemudian menamatkan cerita kehidupan dengan bunuh diri
Aku bertanya-tanya
Kenapa mereka mesti mengambil keputusan di saat bara api masih menyala-nyala?
Bukankah seharusnya ada sesuatu yang dapat dilakukan sebelum hal-hal buruk menyerang?
Tapi, aku pun tak semestinya menyalahkan mereka, ‘kan…?
“Jika memang roda kehidupan ini dapat berputar menjadi lebih baik, maka… bawalah aku bersamamu, melewati setiap hadangan dinding nan kokoh di depan untuk menggapai impian yang masih terpendam.”
***