Foto: Maulana Ridwan Raden/Ist.
Kejahatan merajalela bisa menjadi masalah serius dalam masyarakat dan memerlukan pendekatan holistik untuk diatasi. Solusinya mungkin melibatkan langkah-langkah seperti peningkatan keamanan, penguatan sistem hukum, pembangunan sosial ekonomi, dan pendidikan. Upaya pencegahan, penegakan hukum yang efektif, serta rehabilitasi dan reintegrasi bagi pelaku kejahatan adalah bagian dari solusi yang komprehensif.
Masalah serius kejahatan di Indonesia meliputi perdagangan narkoba, korupsi, kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, serta tindak kriminalitas di wilayah perkotaan yang meliputi pencurian, pembegalan, perampokan, dan pembunuhan.
Dulu tindak kejahatan diatas, dilakukan itu dimalam hari akan tetapi saat ini kejahatan tidak mengenal waktu maupun tempat.
Kita ambil contoh di wilayah sumatera, yaitu kasus pembegalan ban mobil di siang hari. Itu kebanyakan dilakukan di siang hari dan tidak mengenal tempat, bahkan dilakukan ketika sedang banyak khalayak ramai.
Kita liat juga kasus Pembegalan di sepanjang lintas sumatera maupun pembegalan yang dilakukan pada kota-kota yang ada di sumatera. Nah ini juga menjadi kekhawatiran khusus, terkhusus bagi pesepeda motor. Tidak ada keamanan yang pasti lagi, padahal zaman sudah semakin maju dan ilmu kriminologi sudah melahirkan banyak kasus dan penyelesaian nya.
Timbul pertanyaan, kenapa ini bisa terjadi? Apakah karena personel dari aparat penegak hukum itu kurang atau kurang nya anggaran sehingga infrastruktur juga kurang memadai. Ataupun malas menyelesaikan kasus-kasus tersebut karena sudah dianggap lazim?
Menilik Penurunan kejahatan di masa Orde Baru memang sering kali dikaitkan dengan program PETRUS (Penembak Misterius), yang merupakan kampanye keras terhadap kejahatan pada awal tahun 1980-an di bawah rezim Presiden Soeharto. PETRUS diduga melibatkan eksekusi tanpa pengadilan terhadap para kriminal oleh aparat keamanan.
program ini berhasil menurunkan angka kejahatan secara signifikan dalam jangka pendek.
Oleh karena itu, walaupun statistik menunjukkan penurunan kejahatan secara signifikan, namun metode yang digunakan dalam program PETRUS dan dampaknya terhadap masyarakat dan hak asasi manusia tetap menjadi sumber kontroversi dan perdebatan.
Melihat permasalahan yang penulis urai di atas, bahwa kejahatan sudah sangat merajalela. Penulis menilai PETRUS bisa menjadi kunci untuk menyelesaikan nya, akan tetapi pelaksanaan PETRUS itu sendiri harus melalui analisis yang pasti. sehingga tidak menimbulkan salah tembak atau salah sasaran seperti kejadian di masa orde baru. Penulis juga menilai, untuk PETRUS ini sendiri juga harus dilakukan pengawasan yang ketat, sehingga ketika dilaksanakan PETRUS ini, tidak terjadi cuma karena dendam pribadi maupun dendam politik , melainkan benar-benar dilakukan kepada para pelaku kriminal.
Penulis: Maulana Ridwan Raden