Foto: Tgk. Ustazi Syarsal/Ist.
Opini Oleh: Tgk. Utazi Syarsal (Abie Oemair, Ketua Partai GELORA Indonesia Aceh Barat) dari Saudi Arabia
GUBRIS.COM – “Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan. Di tangan nya urusan negeri ditumpukan dan dalam gerak langkahnya tertanggung masa depan bangsa”. Inilah ungkapan indah dari syair Arab yang sering kita dengar.
Sebagai seorang muslim, tentu segala sesuatu telah ada contohnya pada Rasulullah dan juga pada generasi terbaik umat ini, yaitu para sahabat. Tugas kita yang datang belakangan, meniru saja gebrakan generasi awal untuk sektor bidang masing-masing.
Bisnisman, Abdurrahman bin Auf dan Usman bin Affan boleh menjadi acuannya, kesuksesan mereka dalam dunia bisnis bukan sekedar punya harta banyak, tetapi juga memiliki amal yang banyak, tidak sekadar harta yang saat mati lalu tinggal di dunia, tapi harta mereka terus bekerja mendistribusikan pahala kepada mereka sampai hari ini.
Dalam karir kemiliteran, Hamzah bin Abdul Muthalib atau Khalid Alwalid juga dapat menjadi standarnya, mereka panglima perang yang pemberani dan disegani, karirnya dalam dunia militer juga telah mengantarkan mereka ke surga. Dalam dunia politik, maka tentu begitu banyak sahabat Rasulullah, yang bisa dijadikan barometernya, ada Ali bin Abi Thalib, Bilal bin Rabah, Umar Ibnu Khattab bahkan sampai kepada cicitnya Umar bin Khatab pun punya nama besar dalam dunia politik, yaitu Umar bin Abdul Aziz.
Mereka semua adalah generasi terbaik, yang pantas dan layak sekali untuk dijadikan patokan bagi kita dalam setiap lini, kebaikan dan kesuksesan bagi yang mengikuti jejak mereka mendapat legalitas dan garansi pasti dari Rasulullah.
Dari semua generasi terbaik tersebut, tidak ada satu pun dari mereka kecuali semuanya adalah para alumni masjid, kebanyakan mereka adalah didikan Rasulullah, mereka umumnya sarjana-sarjana jebolan Masjid Nabawi. Kampus terbaik, dimana alumni-alumninya merupakan penakluk negeri-negeri di dunia bahkan negeri super power saat itu, Romawi dan Parsia.
Masjid, dikenal sebagai tempat yang multifungsi, bukan hanya sekedar untuk shalat tapi juga untuk seluruh aktifitas keummatan masjidlah tempatnya. Rasulullah tidak memiliki kantor pemerintahan, tidak ada pendopo khusus, pemimpin setelah beliau seperti Abu Bakar, Umar, Usman, Ali semua mereka tak berkantor di gedung dan pendopo, tetapi semua urusan keumatan pemerintahan mereka berpusat seluruhnya di Masjid.
Anak-anak mereka bermain di masjid, tidak ada pengusiran anak-anak di masjid. Mereka belajar di Masjid, saat remaja bahkan sampai tua banyak waktu dihabiskan di masjid. Mereka dapat disebutkan anak-anak masjid, remaja-remaja masjid, bahkan orangtua-orangtua masjid.
Kalau di kita ada istilah remaja masjid, walaupun banyak remaja kita menghabiskan waktu di cafe-cafe dan tidak begitu banyak waktu di Masjid.
“Generasi terbaik itu adalah generasiku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya”. Hadits Rasulullah ini, bila dijadikan landasan kehidupan kita, maka semua sektor ada contohnya dan semua sektor akan menuai keberhasilan.
Maka, pemuda Islam mestilah yakin dengan janji Rasulullah di atas untuk kesuksesan kehidupan kita. Jangan sisakan sedikitpun keraguan terhadap apa yang disampaikan Rasulullah. Sebab, ada kebaikan besar dibalik pesan Rasulullah bagi kehidupan kita berbangsa dan bernegara. Optimesme pemuda Islam harus betul-betul terupgrade terus dengan sikap optimistik yang telah diperankan oleh generasi awal Islam.
Pemuda calon pebisnis, calon pengusaha, diplomat, birokrat, calon anggota dewan, calon pejabat, pemimpin dan lain sebagainya, bersiaplah menjadi yang terbaik dengan pendidikan terbaik, dari kampus terbaik dunia, yaitu masjid-masjid kita yang ada dimana-mana. Kita jangan cuma bangga punya kampus terbaik, tapi kita sendiri tidak mau menjadi mahasiswa nya, jangan cuma bangga punya masjid indah tapi kita tidak terperbaiki dengan baik karna terlalu jarak antara kita dengan masjid.
Akhirnya, semoga generasi masjid ini akan semakin banyak lahir dan bermunculan untuk mengisi setiap dimensi kehidupan kita di bumi persada Indonesia Raya, khususnya Bumoe Meutuah mebahgia Aceh Darussalam ini. Semoga
Editor: Redaksi gubris.com