Foto: Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat peresmian nama Jalan Laksamana Malahayati. Dok. PPID DKI Jakarta.
GUBRIS.COM-JAKARTA. Nama pahlawan nasional asal Aceh, Laksamana Malahayati atau Keumala Hayati resmi dijadikan nama jalan di Jakarta. Gubenur Aceh, Nova Iriansyah menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
“Saya mewakili Pemerintah Aceh dan masyarakat Aceh berterima kasih kepada Pemerintah DKI Jakarta, terkhusus kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang telah menginisiasi pemberian nama jalan Pahlawan Aceh, Laksamana Malahayati,” kata Nova secara virtual dari Banda Aceh, saat peresmian nama jalan Laksamana Malahayati di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (23/11/2021).
Laksamana Malahayati (1550-1615) adalah perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh, yang ikut perang dalam melawan penjajah. “Pada tahun 1585–1604, Laksamana Malahayati memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV,” kata Nova.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menyebutkan peran Laksamana Malahayati dalam menghadapi penjajah patut diapresiasi, dan didedikasikan namanya. “Apalagi perjuangan yang diberikan untuk bangsa ini sangatlah luar biasa. Seorang perempuan yang pemberani dan gigih dalam memimpin peperangan,” katanya.
Menurutnya, perjuangan Malahayati patut dijadikan contoh, apalagi bagi generasi muda sekarang. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari perjuangannya. Sehingga kata Anies, namanya patut dipermanenkan di salah satu jalan Jakarta menuju Bekasi yang diperkirakan panjangnya sekitar 7,6 kilometer yang melintasi Kelurahan Pondok Kelapa, Kelurahan Duren Sawit, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit dan Kelurahan Cipinang Muara, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
“Bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini tanggal 23 November 2021, nama jalan Laksamana Malahayati resmi dibuka,” ujar Anies saat meresmikan jalan tersebut.
Pergantian nama jalan ini berdasarkan Keputusan Gubernur No. 1242 Tahun 2021 tentang Penetapan Nama Jalan Laksamana Malahayati menggantikan Nama Jalan Inspeksi Kalimalang Sisi Sebelah Utara. Jalan ini merupakan salah satu akses masuk dari Jakarta Timur menuju Kota/Kabupaten Bekasi atau sebaliknya. Saat ini sudah terdapat 5 plang nama Jalan Laksamana Malahayati yang terpasang pada ruas jalan dimaksud.
Menurut Anies, di Jakarta bukan hanya nama Laksamana Malahayati yang telah dipermanenkan, sebelumnya ada juga sejumlah nama pahlawan asal Aceh yang sudah ditabalkan menjadi nama jalan ataupun masjid. “Seperti Masjid Cut Mutia, Masjid Cut Nyak Dien, Jalan Teuku Umar, Jalan Panglima Polem, dan Jalan Teungku Chik di Tiro,” katanya.
“Ini merupakan sebuah bentuk penghormatan yang diberikan kepada mereka, karena sudah berjuang melawan penjajah,” sambungnya.
Dalam agenda peresmian nama Jalan Malahayati di Jakarta, ikut hadir mewakili Pemerintah Aceh, Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza Kamal; mantan Gubernur Aceh, Mustafa Abubakar dan sejumlah komunitas masyarakat Aceh, baik dari Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda, Komunitas Ureung Pidie (KUPI), dan Badan Musyawarah Masyarakat (Bamus) Pidie Jaya.
Sumber: kumparan.com/acehkini