Foto: Kegiatan kajian ICI dalam rangka refleksi Milad HMI ke 76/Ist.
GUBRIS.COM, BANDA ACEH– Refleksi 76 Tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Insan Cita Institut (ICI) melakuakan kajian mengenai Arah Indonesia yang akan di bawakan oleh kader-kader HMI melalui pos-pos pengabdian di Banda Aceh pada Sabtu (4/02/2023).
Milad ke-76 Himpunan HMI, ICI mengadakan diskusi interaktif bersama kader HMI se-Aceh dengan tema “Kader HMI Sebagai Setter Peradaban Indonesia”. Tema tersebut lahir dari kekhawatiran dan keresahan bersama kader HMI, pada kondisi saat ini banyak dari kader HMI yang terlibat dalam partai politik dan politik praktis.
Wira Yaqin Pelas selaku pematik kegiatan diskusi mengatakan bahawa konsistensi HMI tak dapat diragukan lagi dalam segala gerak perjuangan, banyak pos strategis di pemerintahan maupun non pemerintahan yang diisi oleh kader HMI.
“Sejarah telah menunjukkan bahwa kader HMI sangat konsisten mengawal Indonesia, terbukti ketika Indonesia dalam kondisi terpuruk karena ada pemberontakan, kader HMI sebagai orang pertama yang berada di garda terdepan untuk menyelamatkan republik tercinta ini” lanjutnya lagi
Menurutnya keterlibatan secara individu dalam politik praktis dan partai politik sangat dilarang karena melanggar AD/ART HMI itu sendiri. Demikian juga jika melibatkan organisasi ini dalam politik praktis, maka akan sangat keliru dan mempertaruhkan nilai independensi yang tertanam dalam HMI.
“Menyambut tahun politik tak dapat kita pungkiri banyak dari kita yang terlibat politik praktis dan semoga bukan diwarnai oleh partai tapi membawa warna perubahan dengan hijau hitamnya HMI” sambungnya lagi
Maimun Bin Luqman, Wakil Dekan III Fisip USK selaku pemateri kegiatan ini mengatakan bahwa kader HMI memliki kecerdasan dan karakter yang bagus, skill komunikasi yang baik dan kemampuan yang luar biasa sehingga tak jarang kader HMI kita temui di mana-mana dengan posisi strategis.
Menurutnya peran stategis yang diemban oleh kader HMI merupakan ujung tombak dari perubahan kecil di Indonesia. Peran- peran strategis merupakan tameng melawan idiologi liberal yang semakin hari semakin meresahkan.
“Pada hakikatnya kader HMI harus kembali ke jalan perjuangan dan mengisi pos pos strategis terutama di basisnya yaitu mahasiswa dan kampus”. tambahnya
Dia juga mengatakan bahwa kader HMI harus kembali ke jalan perjuangan dimulai dari gerakan insan cita yang mewarnai segala lini serta mendorong kekuatan-kekuatan baru untuk melawan hal yang tidak sesuai dengan landasan keadilan.
“Jalan hidup bangsa ini tak terlepas dari pada peran kader HMI, gerakan politik negara Indonesia harus dipastikan diwarnai oleh hijau hitam,” tutup Maimun yang juga merupakan salah satu alumni HMI Aceh.