Foto : Mahasiswa IPELMASLA Banda Aceh yang sedang berkuliah di UIN Ar-Raniry.
GUBRIS.COM, Banda Aceh-Mahasiswa Woyla Timur meminta kepada pemerintah Aceh Barat agar prihatin terhadap jaringan internet di beberapa desa permukiman Krueng Bhee di kecamatan Woyla Timur. Desa yang terdampak antara lain desa Blang Makmue, Blang Luah, Alue Meuganda, Tuwie Empeuk dan beberapa desa lain yang selama ini masih sangat butuh perhatian. Jumat, (4/6/2021).
Jaringan internet di beberapa desa permukiman Krueng Bhee masih sangat lambat digunakan serta sering mengalami gangguan sehingga membuat mahasiswa yang berada di beberapa permukiman susah untuk mengikuti perkuliahan secara online di masa pandemi Covid-19.
Agus Mustafa, salah satu mahasiswa Blang Makmue yang sedang menempuh perkuliahan di Universitas Islam negeri Ar-Raniry Banda Aceh mengatakan kepada awak media
“Kami memohon kepada pemerintah kabupaten Aceh Barat agar lebih prihatin terhadap jaringan di beberapa desa di permukiman Krueng Bhee, karena kami sangat susah ketika mau mengikuti perkuliahan secara daring atau online, bahkan mahasiswa sampai naik ke pohon untuk mencari jaringan demi mengikuti perkuliahan atau membuat tugas-tugas yang diberikan oleh dosen”. Tegasnya.
Agus mengatakan, pelaporan gangguan jaringan internet sudah bukan pertama kali yang dilayangkan kepada pemerintah kabaputen Aceh Barat.
“Sebelumnya sudah pernah di ajukan untuk memperbaiki jaringan disekitar permukiman Krung Bhee, tapi kami lihat tidak ada tanda-tanda membaik. Kami selaku mahasiwa Woyla Raya umumnya, sangat berharap kepada pemerintah Aceh Barat agar segera menindak lanjuti masalah jaringan internet di mukim kami, agar mahasiswa bisa mengikuti perkuliahan dengan nyaman dan efektif” lanjut salah satu mahasiswa IPELMASLA Banda Aceh.
Editor : Agung Z