Foto: Koordinator Ikatan Lembaga Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia daerah Aceh Muhammad Al Auza/Ist.
GUBRIS.COM, BANDA ACEH – Indonesia sebagai negara demokrasi akan kembali melakukan pemilihan umum (Pemilu) pada Februari tahun 2024. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) memprediksikan pemilih muda pada pemilu 2024 mendatang bisa menembus 60 persen. Dengan kata lain, Pemilu 2024 akan menjadi era para mahasiswa dan pemilih pemula untuk memberikan suara.
Menurut Koordinator Ikatan Lembaga Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia daerah Aceh Muhammad Al Auza, para pemilih muda ini tentu perlu mengetahui dan memahami nilai penting dari penyelenggaraan Pemilu.
“Mereka harusnya mengetahui dan memahami bahwa pemilu tidak hanya sebagai sarana untuk mengevaluasi penyelenggaraan pemerintah, tetapi sarana integrasi bangsa dan menentukan pemimpin yang mampu menghadirkan masa depan lebih baik bagi Indonesia khususnya provinsi Aceh untuk 5 tahun yang akan datang”, ujarnya.
Dia juga mengatakan partisipasi aktif pemilih pemula dalam memilih pemimpin bangsa pada pemilu tanggal 14 Februari 2024 nanti sangat penting dalam menentukan masa depan bangsa dan negara.
Kemudian para pemilih muda harus menggunakan hak suaranya untuk memilih. Pemilih muda, khususnya para mahasiswa yang notabene merupakan bagian dari generasi z, mereka lahir, tumbuh, dan berkembang di era teknologi seperti sekarang. Banyak informasi seputar pemilu yang mudah sekali mereka akses melalui media massa, jadilah pemilih cerdas untuk menghasilkan pemimpin berkualitas.
“Mereka bisa mendapat informasi dari berbagai macam sumber. Mahasiswa juga sebagai salah satu mitra strategis dalam pengawasan Pemilu berperan sangat penting pada proses pengawasan partisipatif dalam memberikan Informasi awal , sehingga dapat mencegah pelanggaran, kemudian ikut mengawasi dan memantau proses Pemilu, dan yang terakhir melaporkan apabila terjadi indikasi pelanggaran”. lanjut Auza yang juga merupakan mantan Ketua BEM FISIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Menurutnya mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dapat menjadi motor penggerak perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam kerangka negara hukum demokratis religius di masa depan. Kita berharap mahasiswa dan pemuda Aceh sebagai generasi penerus dapat memahami pentingnya etika dalam Pemilu dan menjadi bekal menjadi pemimpin di masa depan.
Editor: Redaksi gubris.com