Foto: Kegiatan Pojok Diskusi Umum HMI di gedung Insan Cita Activity Center Kopelma Darussalam/Dok. HMI Komisariat FMIPA USK.
GUBRIS.COM, BANDA ACEH – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Syiah Kuala (USK) dan HMI Komisariat Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry menggelar kegiatan PODIUM (Pojok Diskusi Umum). Diskusi tersebut digelar secara sederhana di Gedung Insan Cita Activity Center, Kopelma Darussalam pada Jumat 12 Agustus 2022.
Kegiatan PODIUM ini membahas tentang Efektivitas Pergerakan Mahasiswa Dalam mengawal Isu Keadilan Sosial dan keadilan Ekonomi.
Ketua HMI Komisariat Syariah & Hukum UIN Ar-Raniry, Ryan Gusfianda menyebutkan, kegiatan ini merupakan upaya dalam membangkitkan kesadaran mahasiswa untuk sadar akan fungsi dan perannya sebagai kader ummat dan kader bangsa yang selalu senantiasa ikut aktif dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta juga turut mengambil peran sebagai social control dalam masyarakat guna terwujudnya keadilan sosial serta kesejahteraan ekonomi.
Kemudian selanjutnya Presiden Mahasiswa UIN Ar-Raniry, Mahmuddin dalam penyampaian materinya pada forum diskusi tersebut mengatakan bahwa guna mewujudkan efektivitas pergerakan mahasiswa, diperlukan kerjasama dan bukan hanya kami (Dema UIN Ar-Raniry) yang bertanggung jawab dalam mengawal keberlangsungan pergerakan, tetapi kita semua.
“Jangan salah kaprah dalam berorganisasi yang hanya menjadi event organizer, tetapi harus mampu memanifestasikan kepentingan rakyat Aceh dan Indonesia. Hari ini kami juga sedang mengkaji keberlangsungan Dana Otsus yang akan berakhir di tahun 2027″ sebutnya
Tambahnya dia menilai karena mengingat bahwa selama ini salah satu ke-khususan yang Aceh dapat tersebut belum memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan masyarakat Aceh, terutama dalam bidang ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Pada sesi lanjutan Wakil Presiden Mahasiswa USK, Yusuf Maulana menyampaikan pandangannya tentang keadilan sosial dan keadilan ekonomi sebagai tajuk utama tema diskusi. Dia menyebutkan bahwa keadilan sosial adalah kesamaan hak dalam lingkungan masyarakat yang didapat oleh setiap individu, walaupun adanya perbedaan antara latar belakang dari setiap individu tersebut, baik dari ras, agama, budaya, jabatan, maupun status ekonomi.
Sedangkan keadilan ekonomi menurutnya merupakan upaya-upaya yang dilakukan dalam mengurangi jurang pemisah antara yang kaya dan kurang mampu. Terdapat perbedaan antara kemampuan fisik, mental, dan material yang dimiliki oleh setiap individu, dengan memberikan bantuan kepada mereka yang kekurangan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menegakkan keadilan ekonomi. Namun hal-hal ini lah yang dianggap abai oleh pemegang kekuasaan saat ini.
“Keadilan sosial dan ekonomi dalam masyarakat merupakan PR yang harus dituntaskan oleh pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang diterapkan. Mahasiswa juga harus berperan aktif dalam mengawal isu-isu tersebut dengan menanamkan dalam diri bahwa mahasiswa merupakan tulang punggung masyarakat yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur” imbuh Yusuf
Di akhir kegiatan, Yusuf mengutip sebuah hadist “barangsiapa diantara kalian yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan kekuasaannya, apabila tidak mampu maka suarakan, apabila tidak mampu maka tanamkan dalam hati bahwasanya kita membenci perbuatan tersebut”demikian tutup Yusuf.
Diakhir kegiatan Ketua HMI Komisariat FMIPA USK, Nurchalis menilai memang semestinya pergerakan mahasiswa bertujuan untuk mengutamakan kepentingan rakyat, dengan demikian akan membuahkan kebermanfaatan yang begitu nyata dan dapat langsung dirasakan.
“Untuk mewujudkan kepentingan rakyat, kita mahasiswa tetap mewarnai dan membuat semua semangat untuk memperjuangkan ketidak adilan dan ketidak benaran”. tutur Nurchalis lebih lanjut
Adapun kegiatan ini merupakan agenda rutin mingguan, yang bertujuan untuk senantiasa mengajak kawan-kawan mahasiswa berfikir dan berusaha menghasilkan sebuah soslusi dalam setiap tema diskusi yang diangkat.
Editor: Redaksi gubris.com